Berwisata di Kota Wisata Batu

Kota Batu adalah kota yang memiliki banyak objek wisata terkemuka di Indonesia, karena pengaruh potensi keindahan alamnya yang istimewa. Walaupun kini Kota Batu telah memiliki otonomi daerah tersendiri karena terpisah dari Kabupaten Malang, secara administratif Kota Batu tetap dalam wilayah Metropolitan Malang Raya.

Perjalanan Menuju Kota Batu

IMG20160419154243

Melanjutkan destinasi kami dari Kabupaten Probolinggo ke Kota Batu. Sepulang dari penginapan kami diantarkan ke Terminal Probolinggo, untuk ke Kota Batu kami harus naik bus dan transit terlebih dahulu di Kota Malang.

Pukul 16.00 WIB kami tiba di Terminal Arjosari Malang, untuk melanjutkan perjalanan kami harus turun dan berganti menaiki angkutan umum menuju Terminal Landungsari.

Saat hari akan menjelang malam kami baru tiba di Terminal Landungsari, di sana kami sudah ada teman yang akan menjemput lagi. Memang menjalin relasi dengan orang-orang di berbagai daerah itu sangat bermanfaat, ya saat seperti ini lah kita membutuhkan pertolongan mereka.

Kembali ke alur cerita.

Teman kami menjemput dengan mobil yang sudah kami pesan sebelumnya untuk disewa. Memang sengaja kami menyewa mobil pribadi, karena untuk memudahkan berkeliling mengunjungi objek wisata di Kota Batu.

Batu Night Spectacular

villakotawisatabatu.com
villakotawisatabatu.com

Batu Night Spectacular adalah salah satu wahana rekreasi yang letaknya berada di Jalan Hayam Wuruk No. 1, Oro-oro Ombo, Kecamatan Batu, Kota Wisata Batu.

Setelah dijemput kami dibawa ke rumah teman, di sana kami merebahkan diri sejenak dan membersihkan tubuh. Pukul 20.00 WIB kami bergegas mengunjungi Batu Night Spectacular, sekitar 19 km dari perbatasan Malang dan Batu.

tripadvisor.com.au
tripadvisor.com.au

Terdapat 25 wahana yang ada di Batu Night Spectacular, beberapa diantaranya seperti rumah Hantu, go kart, rumah kaca, shake house, sepeda angin, ice skating, lampion garden dan banyak lagi lainnya. Pada saat itu kami ingin masuk wahana rumah hantu, namun karena ada salah satu di antara kami yang paranoid jadi kami batalkan.

Bukit Paralayang Kota Batu

IMG_7325

Telah puas kami menikmati wahana di Batu Night Spectacular, selanjutnya kami menuju Bukit Paralayang Kota Batu yang terletak di Dusun Gunung Banyak, Jalan Singgokerto, Kota Wisata Batu.

Tidak hanya pada saat siang hari saja yang ramai, pada saat malam hari Bukit Paralayang ini juga dipenuhi oleh pengunjung dari kawula muda yang ingin menikmati malam dengan memandang keindahan Kota Batu dari atas bukit.

IMG_7323

Kurang lebih selama 1 jam kami berada di sana, lalu akhirnya pulang kembali menuju rumah teman kami. Setelah sampai kami langsung beristirahat, karena keesokan harinya masih ada beberapa objek wisata yang ingin dikunjungi.

Alun-alun Kota Batu

12994536_1212628618747485_6264731344502205711_n
taken by Fawwaz Qozza

Di pagi hari, pukul 08.00 WIB kami berangkat untuk mengunjungi objek wisata berikutnya. Perjalanan kami dari rumah terhenti di Alun-alun Kota Batu, karena merasa lapar akhirnya kami berhenti di sana dan mencari makanan di sekitar alun-alun. Kami menemukan pedagang nasi pecel di seberang timur alun-alun, akhirnya kami makan di sana.

Museum Angkut

13015546_880705678718156_29547376105716460_n

Museum Angkut ini adalah salah satu wisata rekreasi-edukasi di Kota Batu dan dinobatkan juga sebagai museum transportasi pertama dan terbesar di Asia. Museum Angkut ini memiliki 500 unit alat angkut dari berbagai negara, yang memang konsep ruangan museum juga dibentuk sedemikian rupa seolah-olah pengunjung merasakan sensasi berada di negara asing.

IMG_7432

Saya dan teman saya Fawwaz mencoba menaiki wahana sampan. Dengan membayar uang sebesar 10 ribu sudah bisa menaiki sampan dan berkeliling di sungai buatan yang mengelilingi wahana-wahana out door di Museum Angkut.

Jatim Park 2

13043726_1214712258539121_9069610136983011495_n

Jatim Park 2 adalah objek wisata yang hampir sama konsep nya dengan Batu Night Spectacular, yaitu rekreasi-edukasi. Namun yang membedakan adalah Jatim Park 2 ini lebih dominan pada konsep edukasi, yaitu mengenai flora dan fauna.

IMG_7359

Sehabis dari museum angkut kami berganti mengunjungi Jatim Park 2 yang terletak di Jalan Oro-oro Ombo No. 9, Kota Wisata Batu. Di sana kami hanya berfoto-foto dan tidak mencoba salah satu wahana pun, karena mengingat uang akomodasi yang mulai menipis. Kami lebih mengutamakan uang akomodasi untuk penginapan dan transportasi.

Masjid Agung An-nur Kota Batu

63_big
wikimapia.org

Masjid Agung An-nur ini adalah masjid besar yang dimiliki Kota Batu, lokasinya berada di sebelah utara Alun-alun Kota Batu.

Setelah berjam-jam mengelilingi Kota Batu akhirnya kami kembali untuk pulang ke rumah. Perjalanan kami tertunda sejenak untuk menunaikan salat asar di Masjid Agung An-nur. Setelah salat kami pun melanjutkan perjalanan pulang.

Menuju Kota Malang Kembali

pixabay.com
pixabay.com

Perjalanan kami mengunjungi objek wisata di Kota Batu telah usai, saatnya kami kembali ke Malang agar tidak terlalu jauh untuk akses kembali ke stasiun. Pada pukul 18.30 WIB, kami berangkat dari terminal angkutan umum Landungsari menuju Hotel Ubud di Jalan Sigura-sigura Barat No. 6, Malang.

Sebelumnya kami sudah memesan satu kamar hotel, namun ketika sampai di tempat ternyata harga tidak bersahabat dengan sisa uang akomodasi kami. Akhirnya kami membatalkan untuk bermalam di Hotel Ubud, kemudian melanjutkan melangkah mencari penginapan terdekat yang lebih terjangkau harganya.

pasar-dinoyo

Kami berhenti sejenak di warung angkringan untuk beristirahat dan mengisi perut. Saat di angkringan, teman saya Syafry mendapatkan info dari seorang ibu bahwa ada pasar yaitu Pasar Dinoyo yang letaknya tak jauh dari sini dan merekomendasikan untuk bermalam di sana, karena kata ibu tersebut di sana ada beberapa bangunan baru yang dapat ditinggali untuk beristirahat.

Kami mencoba saran dari beliau. Kami berjalan ke arah barat sekitar kurang lebih 10 km. Sesampainya di tempat ternyata tidak satu gedung pasar pun yang baru di bangun, kami sudah merasakan lelah dan menyesal. Akhirnya kami melanjutkan mencari masjid terdekat, tapi tak ada satu pun masjid yang terbuka.

Kami memutuskan untuk kembali ke Jalan Sigura-sigura, saat itu memang kami sudah sangat lelah karena berjalan sejauh 10 km bolak-balik. Akhirnya kami menemukan penginapan khusus backpacker yang memberikan harga sangat terjangkau. Kami pun memutuskan untuk bermalam di situ.

Simak juga perjalanan kami pulang ke kota asal di artikel berikutnya.

 

Tinggalkan komentar