Artikel ini bukan menceritakan sejarah Yogyakarta kembali ya sob. Kisah ini kelanjutan dari pengalaman saya di artikel sebelumnya “Menulusuri Yogyakarta”. Di sini alur kisahnya lebih dominan menceritakan kunjungan ke beberapa sentral area di Yogyakarta.
Daftar Isi
Berangkat Kembali ke Yogyakarta
Satu pekan yang lalu saya telah berkunjung ke Yogyakarta. Kali ini saya akan berangkat kembali lagi ke sana, karena saya harus mengikuti ujian seleksi berikutnya di Universitas Pembangunan Nasional. Saya berangkat lebih awal dari pada satu pekan yang lalu, untuk yang kali ini saya membeli tiket kereta dengan jadwal keberangkatan pukul 08.00 WIB.
Pukul 06.30 WIB saya sudah berangkat dari rumah menuju stasiun dan tepat pada jadwalnya saya pun sudah ada di dalam kereta. Kereta akan berhenti lagi di stasiun yang sama, yaitu Stasiun Tugu, Yogyakarta.
Ujian Seleksi Universitas Pembangunan Nasional
Setelah sampai di Yogyakarta, keesokan harinya saya harus mengikuti ujian seleksi Universitas Pembangunan Nasional yang berada di Jalan SWK 104, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Pukul 07.00 WIB saya sudah berangkat diantarkan oleh bude. Ujian seleksi akan berlangsung hingga pukul 15.00 WIB. Saat sudah sampai tempat, saya pun langsung mencari ruangan yang akan saya tempati untuk ujian. Ruangan sudah saya temukan, kemudian tak lama bel tanda dimulainya ujian sudah berbunyi.
Sesi pertama akan berlangsung selama 2 jam. Saya pun baru keluar dari ruangan ujian pukul 12.30. Saya keluar lalu menuju masjid yang ada di belakang kampus untuk melaksanakan salat dzuhur. Setelah salat saya beristirahat sejenak di area masjid, belum sempat makan namun bel sesi kedua sudah bunyi.
Akhirnya saya memutuskan untuk menunda makan siang. Saya pun kemudian masuk untuk melaksanakan ujian sesi kedua. Pukul 15.00 WIB saya telah menyelesaikan ujian dan segera keluar dari ruangan. Setelah pulang ini saya ingin berkunjung ke Malioboro.
Keliling Malioboro
Malioboro adalah salah satu jalan yang membentang dari Tugu Yogyakarta hingga perempatan Kantor Pos Yogyakarta. Malioboro juga salah satu pusat perbelanjaan oleh-oleh, seperti suvenir, busana, dan makanan khas yang setiap hari dipadati oleh wisatawan lokal dan mancanegara.
Setelah usai melaksanakan ujian saya berkunjung ke Malioboro. Dengan naik ojek dari Condongcatur dan turun di sebelah utara jalan awal masuk ke kawasan Malioboro. Saya pun berjalan kaki menelusuri dari ujung utara hingga ujung selatan Jalan Maliboro.
Saya sempatkan mampir ke toko baju Oblong Van Jogja, di sana saya membeli beberapa kaos dan baju. Setelahnya, karena saya lapar akhirnya mencari warung makan terdekat dan ketemu warung makan Bakmie Pak Min. Saya pun masuk dan makan di sana.
Museum Benteng Vredeburg
Museum Benteng Vredeburg ini salah satu wisata edukasi sejarah di Yogyakarta. Museum Vredeburg terletak di depan Gedung Agung dan Keraton Kesultanan Yogyakarta. Sekarang benteng ini sudah menjadi museum.
Setelah makan saya melanjutkan berjalan lagi ke arah selatan hingga terhenti di Museum Benteng Vredeburg. Saya ingin masuk namun jam berkunjung sudah ditutup, akhirnya hanya mengambil beberapa gambar di depan museum saja.
Titik Nol Kilometer Yogyakarta
Titik Nol Kilometer Yogyakarta adalah sebagai pusat untuk menentukan jarak antar daerah di sekitar Yogyakarta. Titik nol ini berada di perempatan Kantor Pos Indonesia yang terletak di ujung selatan dari Jalan Maliboro. Di kawasan titik nol sangat ramai sekali dikunjungi para wisatawan dan juga terdapat hiburan dari para seniman jalanan.
Saya tertarik untuk berkunjung ke sana. Setelah dari Museum Vredeburg saya pun langsung menuju titik nol kilometer yang hanya berjarak 100 meter. Sudah hampir sampai di sana saya melihat para seniman jalanan sedang menghibur para wisatawan yang berkunjung.
Saya mencoba mengabadikan momen di titik nol kilometer. Tak lebih dari 30 menit saya pun merasa lelah lalu memutuskan untuk pulang. Keesokan harinya saya langsung kembali lagi ke Cirebon.