Permainan Tradisional Indonesia – Indonesia merupakan negara kepulauan di Asia Tenggara. Dengan memiliki 13.487 pulau besar dan kecil dan 6.000 diantaranya yang tidak berpenghuni menjadikan Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia. Melihat wilayahnya yang sangat luas, tentunya Indonesia memiliki penduduk yang sangat banyak. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2016 tercatat ada 255 juta penduduk di Indonesia.
Wilayah yang sangat luas dan penduduk yang melimpah membuktikan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat banyak. Keanekaragaman terdiri dari suku, budaya, dan bahasa yang berbeda di setiap daerahnya. Tradisionalisme yang tinggi akan kebudayaan menjadi ikon tersendiri bagi Indonesia.
Namun, semakin berkembangnya era globalisasi saat ini berdampak pada budaya pribumi Indonesia. Banyak generasi muda Indonesia yang lebih tertarik dengan budaya barat. Berbicara soal tradisionalisme sebagai ikon bangsa, saya akan membahas permainan tradisional di Indonesia yang saat ini sudah jarang sekali dimainkan.
Daftar Isi
Permainan Tradisional Indonesia Petak Umpat
Petak umpat adalah permainan yang dapat dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Permainan ini dimainkan dengan cara yang sangat mudah sekali. Pertama, sekelompok orang yang ingin bermain harus melakukan hompimpa untuk menentukan satu orang yang kalah dan akan menjadi penjaga.
Setelah hompimpa, maka seorang peserta yang kalah harus menjaga suatu tempat yang menjadi patokan dan mencari peserta lainnya yang mengumpat. Penjaga harus menutup mata saat peserta lain mencari tempat untuk mengumpat.
Penjaga menghitung waktu yang sudah ditentukan. Jika hitungan sudah selesai, maka peserta lain harus sudah mendapatkan tempat mengumpat masing-masing dan penjaga pun boleh membuka matanya lalu mulai mencari peserta lain yang mengumpat.
Untuk menjadi pemenang, peserta yang mengumpat jangan sampai ketahuan oleh penjaga. Jika melihat penjaga sedang lengah, maka segeralah berlari menuju tempat penjaga dan berteriak ret atau inglo. Namun jika penjaga telah menemukan peserta, maka peserta yang mengumpat itu menjadi kalah.
Sebaiknya permainan petak umpat ini tidak dimainkan saat sore menjelang malam hari. Permainan ini salah satu permainan yang sangat populer pada zamannya, namun sekarang permainan ini sudah jarang dimainkan oleh anak-anak.
Permainan Tradisional Indonesia Bentengan
Benteng adalah permainan yang dapat dimainkan oleh 2 kelompok, masing-masing kelompoknya terdiri dari 5 hingga 10 orang. Sesuai namanya, benteng, 2 kelompok yang ingin memainkan permainan ini harus memiliki benteng yang harus dipertahankan agar tidak diambil alih oleh lawan kelompok.
Biasanya, permainan benteng ini dimainkan di lapangan bola, dengan gawang yang dijadikan bentengnya atau di suatu lahan kebun yang terdapat pohon besar untuk dijadikan sebagai benteng. Permainan ini bertujuan untuk mengambil alih benteng lawan dengan menyentuh dan berteriak benteng.
Peserta akan menjadi tawanan jika tersentuh anggota tubuhnya oleh lawan yang paling dekat waktunya ketika menyentuh benteng. Tawanan biasanya ditempatkan di sekitar benteng lawan dan bisa juga dibebaskan dengan disentuh oleh teman kelompoknya.
Permainan Tradisional Indonesia Boi-boian
Boi-boian atau bola boi merupakan permainan tradisional yang dimainkan oleh 5 hingga 10 orang. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan lempengan batu yang biasanya berasal dari pecahan genting dan bola yang terbuat dari kertas atau bola kasti untuk merobohkan tumpukan lempengan batu.
Dalam permainan ini harus ada salah satu orang yang menjadi penjaga lempengan, peserta lainnya akan melemparkan bola secara bergiliran untuk merobohkan lempengan yang sudah ditata. Peserta harus melempar bola hingga merobohkan semua tumpukan lempengan dan penjaga segera mengambil bola lalu dilemparkan ke peserta yang melempar, peserta yang terkena lemparan bola makan bergantian jadi penjaga lempengan.
Permainan Tradisional Indonesia Polisi Maling
Polisi maling adalah permainan yang membutuhkan energi banyak, karena peserta yang berperan sebagai polisi harus bekerja keras untuk menangkap peserta yang berperan sebagai maling. Permainan ini dapat dimainkan oleh 2 kelompok peserta, masing-masing kelompok biasanya terdiri dari 10 hingga 15 orang.
Diantara 2 kelompok harus ada yang berperan sebagai polisi dan sebagai maling. Sesuai dengan profesi sebenarnya, kelompok polisi harus mengejar ke mana pun maling lari dan menangkapnya. Permainan ini usai jika kelompok polisi dapat menangkap semua anggota kelompok maling dan kelompok polisi pun dinyatakan menang. Namun, jika jika kelompok polisi tidak bisa menangkap seluruh anggota kelompok maling, maka kelompok maling dinyatakan menang.
Permainan Tradisional Indonesia Lompat Tali
Lompat tali merupakan salah satu permainan yang banyak dimainkan oleh anak-anak Indonesia, walaupun di setiap daerah memiliki nama yang berbeda. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak-anak perempuan, namun tak masalah jika anak laki-laki memainkannya.
Sebenarnya yang dilompati itu bukan tali, melainkan karet yang telah dianyam hingga panjang. Untuk memainkannya harus ada 2 orang yang bertugas memegang karet untuk dilompati peserta lain. Peserta yang akan melompat harus bisa melewati tali karet.
Untuk tantangan peserta ada ukuran ketinggian di setiap sesi lompatan. Ukuran ketinggian dimulai dari dasar permukaan tanah, sebatas lutut, pinggang, dada, bahu, dagu, kening, kemudian di atas kepala, lalu yang terakhir satu jengkal di atas kepala. Jika peserta tidak bisa melompati tantangan di setiap sesi lompatan, maka peserta harus bergantian menjadi pemegang tali karet.
Permainan Tradisional Indonesia Ular Naga
Ular naga adalah permainan berkelompok yang bisa dimainkan oleh 10 hingga 15 orang. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak usia 5 hingga 10 tahun. Tempat untuk bermainnya bisa memakai lapangan atau halaman rumah yang luas dan permainan ini biasanya dimainkan saat sore atau malam hari.
Cara memainkannya, peserta berbaris dan saling memegang ujung baju atau pinggang teman yang ada di depannya. Peserta yang paling besar, harus berperan sebagai induk dan baris di posisi paling depan. Kemudian harus ada 2 orang peserta lagi yang besar untuk berperan sebagai gerbang, dengan berdiri berhadapan dan saling berpegang tangan lalu diangkat hingga di atas kepala.
Barisan akan bergerak seperti ular naga, lalu mengitari gerbang yang berada di tengah halaman sembari menyanyikan lagu. Kemudian induk yang berada di barisan paling depan dengan para anggotanya akan berdialog dengan kedua gerbang dan saling membantah mengenai anggotanya yang ditangkap.
Anggota yang tertangkap harus memilih antara dua pilihan untuk di tempatkan di belakang salah satu gerbang. Permainan dimulai kembali dengan dinyanyikannya lagi sebuah lagu, kemudian ular naga bergerak kembali mengelilingi gerbang, lalu ada seorang lagi yang ditangkap. Permainan akan berulang-ulang seperti itu hingga induk kehabisan anggotanya.
Permainan Tradisional Indonesia Pletokan
Pletokan merupakan permainan dengan alat yang terbuat dari bambu, dengan ukuran panjangnya 30 cm dan diameter 1½ cm. Bambu yang dipilih adalah bambu yang tua, karena kuat dan tidak cepat pecah. Untuk penyodok dibuat dari bambu yang diraut bundar menyesuaikan lubang tabung pletokan dan untuk pegangannya dibuat sepanjang 10 cm.
Cara bermainnya, peluru bisa menggunakan kertas yang dibasahi, daun, atau pentil jambu air. Untuk menembak, peluru dimasukkan dengan batang pegangan hingga masuk di ujung laras, lalu tolak dengan dorongan keras. Peluru akan terlontar hingga ± 5 m. Pletokan ini biasanya digunakan sebagai sarana bermain perang-perangan.
Satu pemikiran pada “33 Daftar Nama Permainan Tradisional di Indonesia dan Daerah Asalnya, Beserta Cara Bermainnya”