Contoh Ceramah Ramadhan Singkat dan Penuh Hikmah

Salah satu kegiatan wajib selama bulan Ramadhan adalah kuliah tujuh menit. Kajian singkat dan praktis yang biasa diselenggarakan setiap pagi setelah Subuh dan sore sebelum waktu buka puasa ini umumnya disampaikan dengan gaya bahasa yang ringan namun penuh makna.

Beberapa dai atau ustadz bahkan sering menyampaikan ceramah Ramadhan dengan pembawaan yang lucu, tujuannya agar pendengar lebih enjoy dan nyaman dengan suasana kajian. Meski begitu, materi yang disampaikan tetap mendalam dan sangat berguna bagi umat muslim.

Contoh Ceramah Ramadhan Singkat

Mengemban amanah untuk menyampaikan ceramah selama bulan Ramadhan adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Selain bisa berbagi ilmu, pahala berlimpah juga akan didapatkan.

Namun, karena aktifitas lain, tak jarang para penceramah merasa kurang memiliki waktu untuk menyusun teks ceramah setiap harinya. Nah, berikut ini adalah kumpulan contoh ceramah Ramadhan yang bisa jadi inspirasi untuk para penceramah, maupun umat muslim pada umumnya.

Keistimewaan Bulan Suci Ramadhan

pixabay.com

Assalamualaikum Warahamtullahi Wabarakatu

Bapak ibu kaum muslimin rahimani wa rahimakumullah.

Satu hal yang tak pernah diragukan, bahwasanya Ramadhan adalah bulan penuh hikmah yang sangat dimuliakan Allah SWT. Mampu menjalankan puasa dan ibadah sunah lain di bulan Ramadhan adalah suatu kesempatan dan nikmat besar yang patut disyukuri. Bahkan, kita tak pernah tahu jika nikmat ini tak akan didapati lagi pada tahun berikutnya.

Keistimewaan Ramadhan juga Allah tunjukan dengan adanya malam Lailatul Qadar, malam seribu bulan. Selain itu, setiap umat muslim yang mengisi hari-hari di bulan Ramadhan dengan baik, Allah telah menjanjikan hadiah besar untuknya.

Bahkan Nabi Muhammad SAW juga telah menjelaskan tentang hikmah puasa  Ramadhan. Sabda Nabi dalam hadist Baihaqi ini mengisahkan tentang 3 orang, yang mana dua diantaranya mati syahid. Satu tahun kemudian, satu orang diantaranya meninggal dunia.

Kemudian, seorang Sahabat bercerita pada Nabi, bahwa dirinya bermimpi melihat ketiga orang tersebut di akhirat. Namun yang mengherankan, kedudukan orang ketiga yang mati di atas kasurnya justru lebih tinggi dibanding dua orang yang mati berjihad di jalan Allah.

Mendengar cerita tersebut, lantas Nabi memberi tanggapan dan bersabda:

Bukankah orang yang ketiga itu umurnya lebih panjang satu tahun? Dengan tambahan umur satu tahun itu dia berjumpa Ramadhan tahun selanjutnya. Dan dia berpuasa dengan baik dengan puasa yang berkualitas di Ramadhan tersebut. Dan dia telah selama satu tahun mengerjakan shalat sekian ribu rakaat jumlahnya. Maka diantara keduanya terdapat jarak yang lebih jauh daripada antara langit dan bumi.”

Masya Allah.. fadhilah yang luar biasa.

Hadist tersebut menunjukkan betapa istimewa dan mulianya Ramadhan. Betapa besar nikmat yang Allah limpahkan pada bulan ini.

Sungguh rugi jika kita tidak memaksimalkan amal ibadah selama Ramadhan dan mengisinya dengan berbagai hal positif. Jangan sampai penyesalan datang karena ini adalah Ramadhan terakhir kita yang tak bisa dimanfaatkan dengan maksimal.

Ramadhan Adalah Bulan Taubat

pixabay.com

Ramadhan dikenal sebagai syahrul Quran, syahrul shiyam, syahrul shabr, syahrul jihad dan syahrul taubat. Ya, bulan suci ini merupakan momentum yang tepat untuk bertaubat dan memohon petunjuk pada Allah agar dibimbing kembali ke jalan yang lurus.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. Ali Imran ayat 133 “Dan bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu.. “ dan QS. At-Tahrim ayat 8 “Wahai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubah nasuha”

Ya, Allah sangat menganjurkan hamba-Nya untuk menyegerakan taubat, terlebih lagi di bulan penuh hikmah ini.

Allah SWT sangat bergembira ketika hamba-Nya datang dan memohon ampun pada-Nya. Tak perduli seberapa besar dosa kita, Allah adalah dzat yang Maha Pengampun dan Maha Pemurah. Tidak ada kata terlambat sebelum nafas sampai di tenggorokan, dan matahari terbit dari barat.

Manfaatkan syahrul taubat ini untuk kembali pada-Nya dan mendekatkan diri pada Allah. Kelak ampunan Allah akan menyelamatkan kita di dunia dan akhirat.

Jangan lupa juga saat menjelang bulan Ramadhan alangkah baiknya kita sebagai umat muslim menyampaikan ucapan maaf kepada orang tercinta di sekitar kita, baik sesama muslim maupun non muslim. Agar saat di bulan puasa bisa lebih tenang dan fokus dalam beribadah, jadi tidak harus menunggu lebaran tiba untuk bermaaf-maafan.

Sedekah yang Paling Utama

Selain menjaga kualitas puasa, kamu juga bisa meraih banyak pahala dengan bersedekah pada sesama. Tapi sebelumnya, kamu harus tahu bagaimana sekedah yang paling utama.

  1. Bersedekah saat kita sehat dan sangat membutuhkan harta itu

Bersedekah di saat lapang mungkin jauh lebih mudah, karena kita tidak akan merasa kekurangan. Namun suatu keistimewaan ketika kita tetap mampu bersedekah bahkan di saat kita sangat membutuhkan harta tersebut.

Begitu juga sedekah saat tubuh kita sehat. Sebab tidak sedikit orang yang mau bersedekah saat tubuhnya tidak lagi sehat. Meski pun sedekah bisa jadi “obat” bagi orang yang sakit, namun waktu terbaik untuk sedekah adalah sekarang, saat tubuh kita masih sehat.

Dalam firmanNya, Allah menyampaikan:

infakkanlah sebagian dari apa yang kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang diantara kamu. Lalu ia berkata menyesali, ‘Wahai Rabbku, sekiranya Engkau berkenan menunda kematianku sedikit waktu lagi, maka aku akan dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang shalih.” QS. Al-Munafiqun: 10.

  1. Sedekah pada Keluarga dan Kerabat

Sebelum bersedekah pada orang lain, coba lihat kembali apakah keluarga dan kerabat kita sudah tidak layak mendapat bantuan? Jangan sampai keluarga dan kerabat justru luput dari perhatianmu. Karena mereka adalah orang pertama yang berhak menerima sedekahmu.

Seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 177

Dan mereka memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim dan orang-orang miskin.”

Jadi, mereka yang wajib menerima sedekahmu untuk pertama kali adalah:

  • Istri
  • Anak
  • Orang tua
  • Sanak kerabat yang membutuhkan
  • Anak yatim dan fakir miskin.
  1. Sedekah pada Janda Miskin

Setelah bersedekah pada orang-orang di atas, phak selanjutnya yang berhak menerima sedekahmu adalah janda-janda miskin. Bahkan Nabi SAW menerangkan, siapa saja yang membantu kehidupan para janda dan fakir miskin, mereka seperti sedang berjihad di jalan Allah, atau layaknya orang yang selalu puasa di siang hari dan shalat di malam hari.

  1. Sedekah di Bulan Ramadhan

Sedekah saat bulan Ramadhan juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana yang telah dicontohkan baginda agung Nabi Muhammad SAW. Beliau adalah orang paling dermawan, dan lebih dermawan lagi ketika bulan Ramadhan.

Seperti tak dapat dibayangkan betapa mulianya suri tauladan umat muslim ini. Bahkan Jibril pun mengatakan jika Nabi SAW lebih dermawan dari angin yang berhembus.

Kesimpulan

Beberapa contoh ceramah Ramadhan di atas bisa kamu tiru untuk mengisi kultum. Selain itu, kamu juga bisa memilih judul-judul lain seperti sabar, keutamaan Lailatul Qadar, keutamaan makan sahur, doa akhir Ramadhan dan masih banyak lainnya.

Kamu pun bisa memilih materi terbaru  yang berhubungan dengan kondisi saat ini. Misalnya bersabar di tengah wabah Covid-19 atau materi tentang tidak putus asa di tengah kesulitan ekonomi.

Materi-materi ceramah Ramadhan tersebut bisa kamu sampaikan dengan pembawaan lucu atau yang menyentuh hati. Pastinya ini bisa disesuaikan dengan materi yang sedang kamu sampaikan.

Natali Sani:
Related Post