Sering dengar orang dipanggil Wibu, atau justru kamu pernah menjumpai orang yang mengaku sebagai wibu? Apa itu wibu, mengapa mereka yang mengaku wibu begitu bangga dengan sebutan tersebut?
Biasanya sebutan ini hanya diberikan pada mereka yang sangat fanatik terhadap anime dan segala macam yang berbau Jepang. Jadi, sebenarnya tidak semua penyuka series anime bisa dipanggil wibu, sebab arti dari kata wibu lebih dalam dari sekedar penyuka series anime.
Daftar Isi
Apa Itu Wibu?
Untuk menjawab pertanyaan terkait, apa itu wibu? Kamu bisa mengenalinya dari tingkat kefanatikan seseorang terhadap segala macam yang berbau Jepang.
Penggunaan kata wibu ini berasal dari bahasa Inggris ‘Weeaboo’ yang artinya adalah ‘orang-orang non-Jepang yang mempunyai obsesi berlebih pada kebudayaan Jepang serta berlaku seakan-akan mereka adalah orang Jepang dan menetap di sana’.
Selain itu, seseorang yang disebut wibu biasanya juga dianggap tidak bisa menghargai adat dan budaya mereka sendiri, dengan catatan hingga ke tahap yang parah. Istilah ini juga mempunyai sinonim “japanofilia”.
Sebutan wibu pertama dikenal pada pertengahan tahun 2000an, kata ini populer dan menggantikan istilah wapanese atau wanna be Japanese yang merupakan ejekan bagi mereka yang fanatik terhadap Jepang.
Forum 4chan yang mempopulerkan kata ini juga mengambil kata wibu dari cuplikan komik karya Nicholas Gurewitch yang berjudul Perry Bible Fellowship.
Jadi, kata wibu sendiri sebenarnya bukan sebuah kepanjangan dan tidak memiliki arti tertentu ya.
Ciri-Ciri Wibu Akut
Bagaimana seseorang bisa disebut sebagai wibu? Tentu ada parameter tersendiri yang bisa digunakan sehingga seseorang layak disebut wibu.
Nah, berikut adalah beberapa ciri-ciri dari seorang wibu.
Suka Maraton Anime dan Segala yang Berbau Jepang
Paramater atau ciri-ciri pertama yang pasti dimiliki oleh seorang wibu adalah suka maraton anime. Tak cukup satu dua episode saja, dalam sehari, seorang wibu bahkan bisa nonton anime hingga 5 episode lebih.
Namun, ciri ini belum cukup untuk menggolongkan seseorang menjadi seorang wibu, sebab mereka bisa saja masih sebatas ‘otaku’. Wibu akut biasanya juga akan mengoleksi berbagai merchandise yang berhubungan dengan anime tersebut, seperti poster, action figure dan lain sebagainya. Harga merchandise yang mahal tentu bukan masalah bagi mereka.
Belum sampai di situ, wibu juga akan menyukai segala macam yang berbau Jepang. Termasuk lagu-lagu berbahasa Jepang, terutama lagu yang dijadikan soundtrack anime favoritnya.
Mencintai Kebudayaan Jepang Secara Berlebihan
Bukannya mencintai kebudayaan negera sendiri, seorang wibu justru cenderung lebih menyukai kebudayaan Jepang, dan hal ini dilakukan secara berlebihan.
Mereka akan sangat bangga dengan kebudayaan Jepang, hingga seakan menjadikannya seperti budaya sendiri. Tak sedikit pula wibu yang dalam kehidupan sehari-harinya sudah ‘Jepang banget’ mulai dari kosa kata hingga pakaian yang dikenakan.
Contoh sederhananya saja, ketika kamu menjumpai orang-orang yang sangat gemar menggunakan kata sapaan seperti ohayo, gomenasai, arigatou, konichiwa, daijobun, eto dan beberapa lainnya.
Memang tidak ada salahnya jika kosa kata tersebut hanya diucapkan sesekali. Tapi kalau terus-terusan dan seakan merendahkan budaya sendiri?
Obsesi Berlebih pada Karakter Anime
Jika sudah pada tingkat akut, wibu akan memiliki obsesi yang sangat besar pada karakter-karakter anime favoritnya. Bahkan tak sedikit wibu yang menganggap jika karakter anime tersebut adalah husbando atau waifu-nya.
Mereka berfantasi atau dalam bahasa gaul saat ini, mereka halu seolah-olah karakter anime ini benar-benar hidup. Sehingga bisa dijadikan sosok pasangan yang sempurna,
Nah, yang lebih menggelikan lagi, di Jepang ada fenomena yang disebut sindrom kelas 8, yakni sindrom yang mana penderitanya menganggap dirinya adalah manusia dengan kekuatan super.
Insipirasinya tidak lain adalah dari anime-anime bergenre fantasi yang mereka tonton. Kalau kamu menjumpai ciri-ciri ini, sudah bisa dipastikan jika dia adalah wibu akut.
Foto Karakter Anime Jadi Andalannya
Meski tidak semuanya, namun wibu sudah diidentikan dengan seseorang yang memiliki rasa percaya diri rendah, karena jarang bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Mungkin inilah yang menjadi alasan mengapa wibu kerap menggunakan foto karakter anime sebagai foto profil di berbagai akun media sosialnya. Tak jarang pula, nama akun mereka diganti dengan nama yang bernuansa Jepang.
Ada yang berpendapat, jika seorang wibu yang tampak pendiam di dunia nyata akan sangat galak di media sosial, terlebih ketika anime favoritnya dihina.
Sering Mengisolasi Diri
Ciri terakhir yang biasanya tampak pada wibu akut adalah sering mengisolasi diri. Entah alasan apa yang membuat mereka cenderung menutup diri dan memilih untuk berdiam diri di ruangannya.
Jika berkeinginan keluar, biasanya hanya untuk kepentingan tertentu atau untuk menghadiri festival Jepang saja. Mereka juga sering keluar sebagai seorang cosplayer. Tapi di sini, kamu tidak bisa menyimpulkan jika semua orang yang suka mengisolasi diri adalah seorang wibu ya.
Kebiasaan ini membuat wibu sering dicap sebagai nolep, alias no life atau tidak punya kehidupan. Tetapi, di tengah pandemi seperti sekarang, kebiasaan ini menjadi keuntungan tersendiri.
Penyebab Seseorang Menjadi Wibu
Sudah tahu apa itu wibu dan ciri-ciri yang tampak darinya? Lalu apa yang menyebabkan seseorang menjadi wibu, bahkan mereka sendiri sampai tak menganggap aneh kegemarannya tersebut.
Ketika membahas penyebab atau alasan seseorang menjadi wibu, sebenarnya ada banyak alasan berbeda dari setiap orang. Salah satu alasan yang cukup banyak dijumpai adalah trauma dan kehidupan nyata yang dianggapnya kurang menyenangkan.
Karena menganggap dirinya kurang beruntung di dunia nyata, akhirnya mereka lebih banyak mengisi waktunya dengan maraton anime mulai dari Naruto, One Piece dan ratusan judul anime lain. Mereka juga akan menghindari interaksi sosial dengan lingkungan sekitar.
Jadi, kalau kamu punya teman yang merupakan seorang wibu, jangan buru-buru di judge negatif ya. Cari tahu dulu penyebabnya, dan ajak dia bergaul dengan lebih baik.
Perbedaan Wibu dan Otaku
Bagi orang awam, mungkin sedikit kesulitan untuk membedakan antara wibu dan otaku. Padahal jika ditilik lebih jauh, keduanya memiliki perbedaan yang cukup jelas.
Otaku merupakan istilah Jepang yang diberikan pada orang-orang yang menyukai dan menekuni sesuatu secara mendalam. Maknanya jadi positif ketika ditujukan pada seseorang yang menekuni bidang tertentu hingga menjadi ahli atau pakar.
Sementara makna negatifnya, ditujukan pada orang yang fanatik pada suatu hal. Sebut saja hobi nonton anime, membaca mangga, atau nonton drama Korea secara berlebih. Karena kefanatikannya ini, mereka kurang mampu berkomunikasi dengan orang lain.
Penjelasan tersebut juga menjadi dasar perbedaan wibu dan otaku. Jika otaku hanya sebatas fanatik pada sesuatu, namun wibu sudah sangat menggilai segala macam yang berbau Jepang.
Serba-Serbi Wibu
Ada begitu banyak julukan dan istilah yang digunakan atau dilontarkan pada wibu. Seperti wibu bau bawang. Julukan atau ejekan ini diberikan karena biasanya wibu lebih banyak berdiam diri di kamar dan jarang mandi, sehingga aromanya seperti bawang.
Wibu akut juga biasanya sangat terobsesi dengan waifu, yakni istilah yang berasal dari kata wife atau istri. Wibu cowok biasanya akan menganggap karakter anime wanita favoritnya sebagai waifu yang sempurna. Wah, sudah benar-benar parah ya?
Kesimpulan
Bagaimana, sudah paham apa itu wibu? Mereka yang menyukai kebudayaan dan karya seni Jepang belum tentu seorang wibu, namun ketika kefanatikannya sudah berlebihan, di sinilah seseorang bisa disebut sebagai wibu.
Kata ini juga tidak memiliki arti khusus dan jika kamu mencarinya di Wikipedia pun mungkin tak akan menjumpainya.