Kamu yang masih duduk di bangku sekolah atau perguruan tinggi pasti sering mendapatkan tugas untuk menulis artikel ilmiah, mulai dari tentang pendidikan hingga kesehatan. Tapi, apakah kamu tahu contoh artikel ilmiah yang baik strukturnya?
Kali ini kami akan membahas tentang pengertian artikel, bagaimana model penulisannya, ciri-ciri, struktur artikel ilmiah yang baik, cara menulis, dan kumpulan contoh artikel ilmiah singkat tentang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan tema lainnya yang populer.
Daftar Isi
Pengertian Artikel
*Apa sih artikel itu?
Menurut wikipedia, artikel adalah karangan faktual yang lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk dipublikasi dan bertujuan menyampaikan gagasan fakta yang mendidik, menghibur, dan menyakinkan.
Artikel dapat dipublikasikan melalui berbagai media, baik media cetak; koran, majalah, buletin, atau media online; portal berita, blog, media sosial.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), artikel adalah karya tulis lengkap, misalnya laporan berita atau esai dalam majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Model dan Struktur Penulisan
Dalam membuat artikel ilmiah ada beberapa model penulisan. Setiap model memiliki ciri khas dan strukturnya tersendiri.
Ilmiah Populer
Model penulisan populer adalah model penulisan artikel yang menggunakan tulisan dengan topik ringan, seperti artikel hiburan.
Pada umumnya model penulisan ini menggunakan bahasa tidak baku, seperti artikel yang ada di majalah atau koran.
Struktur model penulisan artikel populer:
- Judul
- Nama penulis
- Pendahuluan
- Isi
- Penutup
Ilmiah Murni
Beda halnya dengan model penulisan populer. Model penulisan ilmiah, artikel ditulis menggunakan bahasa baku, memperhatikan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan), dan sangat formal.
Model penulisan artikel ilmiah cenderung lebih rumit dan membutuhkan pembelajaran khusus dalam proses penulisannya.
Struktur model penulisan artikel ilmiah:
- Judul dengan jumlah maksimal 12 kata
- Identitas penulis
- Abstrak dalam bahasa Indonesia dan Inggris dengan jumlah minimal 250 kata
- Pendahuluan
- Metode penelitian ilmiah yang digunakan
- Hasil penelitian
- Pembahasan
- Kesimpulan
- Daftar pustaka
Syarat Artikel
- Komunikatif
Syarat pertama yaitu komunikatif, artinya artikel dapat dipahami oleh pembacanya. Untuk menghindari kesalahpahaman pembaca, penulis harus menggunakan diksi atau bahasa yang tepat.
Secara umum artikel ilmiah ditulis dengan bahasa baku. Namun, penulis dapat menyesuaikan lagi bahasanya dengan jenis artikel yang akan ditulis.
Misalnya seperti artikel populer, kamu bisa menulisnya dengan mengurangi penggunaan bahasa baku dan lebih banyak menggunakan bahasa populer atau sehari-hari. Tetapi harus tetap mempertahankan sifatnya sebagai artikel ilmiah.
- Efektif dan Sistematis
Syarat kedua yaitu efektif, berarti harus tepat pemilihan kata dan susunan kalimatnya. Hindari menggunakan kalimat yang panjang bertele-tele, karena bisa membuat pembaca sulit memahami.
Selain susunan kalimat, struktur atau kerangka juga menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan secara sistematis
Maka, susunan kalimat yang efektif dan struktur yang sistematis dibuat agar pembaca tidak kesulitan memahami isi artikel.
- Logis
Syarat ketiga yaitu logis. Ya, karena ini adalah artikel ilmiah, maka tulisannya harus logis atau masuk akal.
- Teoritis
Syarat keempat yaitu teoritis, artinya artikel ilmiah disusun berdasarkan landasan teori atau pemikiran. Penulis tidak cukup mengandalkan pemikirannya saja, perlu mendapatkan landasan teori dari sumber lain.
Misalnya, penulis membaca artikel ilmiah lain yang serupa atau berdiskusi dengan pakar yang kompeten dan sesuai dengan topik yang diangkat.
- Data
Syarat kelima yaitu data, selain landasan teori, dibutuhkan juga data dan informasi yang sesuai dengan topik serta dapat dipertanggungjawabkan.
Contoh Artikel Ilmiah
Setelah kamu sudah mengetahui apa itu artikel ilmiah, bagaimana model penulisan, struktur, ciri-ciri, jenis, dan cara menulisnya. Agar kamu lebih paham lagi, kami sudah mengumpulkan contoh artikel singkat ilmiah untuk kamu pelajari.
Pendidikan
Contoh pertama yaitu artikel ilmiah pendidikan, tentunya membahas topik seputar pendidikan. Bisa membahas tentang isu dan perkembangan pendidikan formal atau non-formal.
Contoh artikel ilmiah singkat di bawah ini menggunakan model penulisan populer.
Pendidikan menjadi hal yang penting di dunia, karena dunia ini membutuhkan manusia yang berpendidikan untuk membangun masa depan depan negara yang maju. Selain itu, pembentukan karakter sumber daya manusia juga diutamakan.
Sebuah negara maju memiliki manusia dengan karakter kuat di dalamnya, tidak hanya mengutamakan status pendidikan atau gelar yang tinggi.
Pendidikan karakter adalah proses mempelajari sikap, keyakinan, dan perilaku bersama yang penting dimiliki manusia sebagai warga negara yang bertanggung jawab. Pendidikan karakter yang baik dapat memberikan aturan dasar bagi kehidupan orang dewasa dan remaja, dan menekankan pentingnya membantu anak-anak belajar dan mempraktikkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai etika universal.
Sistem pendidikan di sekolah masih mementingkan aspek kognitif daripada psikomotoriknya. Guru-guru di setiap sekolah mayoritas mengajar secara formalitas mengikuti kurikulum saja, tanpa benar-benar mengajarkan etika yang baik kepada muridnya.
Banyak orang prihatin dengan rusaknya perkembangan moral anak yang sehat. Peningkatan kenakalan, kehamilan, kekerasan dan penyalahgunaan zat terus menanjak di kalangan remaja. Survei menunjukkan tingkat kecurangan, kebohongan, pencurian, dan mengemudi dalam keadaan mabuk yang sangat tinggi di kalangan remaja dan dewasa muda. Orang dewasa jelas perlu melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengajar dan mencontohkan standar perilaku yang tinggi dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Dalam buku Daniel Goleman, Multiple Intelligences (Kecerdasan Ganda), dijelaskan bahwa dalam kehidupan dibutuhkan 80% kecerdasan emosional dan sosial. Sedangkan kecerdasan intelektual hanya 20% saja.
Jika ditilik lebih jauh, hanya mengandalkan sekolah untuk pendidikan karakter kurang efektif. Setiap orang mengawali proses pertumbuhan diri di lingkungan keluarga, bukan sekolah. Apa yang dilihat dan dirasakan sejak kecil dalam lingkungan keluarga, itu yang menjadi cikal bakal karakternya saat dewasa nanti.
Maka orang tua menjadi kunci utama program pendidikan karakter. Kemudian didukung peran pihak lain, seperti guru di lembaga pendidikan, penegak hukum, pelayanan sosial, rumah ibadah, organisasi pemuda, dan keluarga lain harus terlibat dalam pendidikan karakter.
Pendidikan karakter penting dalam setiap aspek kehidupan, termasuk keluarga, sekolah dan masyarakat. Dimulai dari anak-anak yang membutuhkan pesan yang konsisten, dan mereka membutuhkan semua orang dewasa dalam hidup mereka untuk memiliki standar dan harapan yang tinggi untuk perilaku etis.
Akan hancur jika bangsa hanya dipenuhi oleh orang pintar namun tidak beradab, karena mereka akan melakukan sesuatu untuk kepentingan pribadi saja tanpa melihat batas etika dan dampaknya pada lingkungan sosial.
Kesehatan
Berikut adalah contoh artikel ilmiah dengan topik kesehatan. Contoh kedua ini menggunakan model penulisan ilmiah murni yang menggunakan bahasa baku, memperhatikan EYD, dan formal.
Pandemi COVID-19 mengubah banyak aspek kehidupan sehari-hari yang sudah biasa kita jalani. Pemberlakuan berbagai kebijakan baru untuk menekan penyebaran penyakit, yaitu jaga jarak, bekerja dan belajar dari rumah, pembatasan kegiatan skala besar dan pembatasan bepergian, memaksa masing-masing salah satu dari kita untuk menyesuaikan. Belum lagi rasa takut tertular COVID-19. Kondisi ini menyebabkan berbagai masalah psikologis seperti kecemasan, harapan rendah, dan emosi negatif. Upaya untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat sangat dibutuhkan. Salah satu langkah tersebut adalah meningkatkan pemahaman manajemen diri dalam menghadapi masalah psikologis akibat COVID-19. Pelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan jiwa masyarakat yaitu warga dusun Blotan selama Pandemi COVID-19 melalui psikoedukasi manajemen mandiri online. Untuk menguji keefektifannya psikoedukasi, penelitian ini menggunakan one-group pre and post-test design. Sebanyak 31 mata pelajaran mengikuti kegiatan secara penuh. Kita dapat menyimpulkan keefektifannya melalui skor kecemasan, harapan, dan emosi positif pada pengukuran sebelum dan sesudah tes. Hasil menemukan bahwa swakelola psikoedukasi menghadapi masalah psikologis selama pandemi meningkat secara signifikan emosi positif
Keywords: COVID-19; emosi positif; kesehatan mental; psikoedukasi
Penyebaran virus COVID-19 mengancam kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Dilansir dari situs World Health Organization, pada 14 April 2020, terdapat 1.848.439 kasus terkonfirmasi Covid-19 dengan 117.217 kematian (World Health Organization, 2020b). Di Indonesia, COVID-19 pertama kali terdeteksi pada 2 Maret 2020, dan jumlah korbannya terus meningkat dari waktu ke waktu.
Sedangkan untuk Indonesia sendiri, terdapat 4.839 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, dengan 459 orang meninggal terkait COVID-19 (World Health Organization, 2020a). Untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19, pemerintah mengeluarkan sosialisasi kebijakan jarak fisik, lockdown, kebijakan untuk belajar, melakukan aktivitas, dan bekerja di rumah, serta membatasi kegiatan skala besar.
Menerapkan berbagai kebijakan ini menciptakan psikologis masalah bagi masyarakat (Grover et al., 2020). Peningkatan stres karena pemutusan hubungan kerja pekerjaan, penutupan usaha tempat, penjualan sepi, permintaan untuk penyesuaian gaya hidup baru sebagai akses ke berbagai kebijakan menimbulkan tekanan (stressor) untuk masyarakat.
Stres juga muncul karena ketidakpastian keuangan, makanan yang tidak mencukupi pasokan, dan kegiatan terbatas (Khan et al., 2020). Berbagai keadaan ini memicu munculnya ketidakberdayaan. Dalam beberapa individu, ada kegagalan untuk mentolerir situasi. Ketidakmampuan untuk mentolerir keadaan.
Berdasarkan latar belakang ini, kita dapat menyimpulkan bahwa salah satu masalah yang muncul karena pandemi COVID-19 adalah mental masalah kesehatan, termasuk sosial pembatasan yang tidak memungkinkan tatap muka pelayanan kesehatan jiwa yang dapat diatasi dengan penerapan layanan online. Mengenai yang dijelaskan masalah, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran psikoedukasi online untuk meningkatkan kesehatan mental masyarakat selama pandemi COVID19.
a. Desain Penelitian dan Pengumpulan Data
Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian quasiexperimental yang bertujuan untuk menguji efektivitas psikoedukasi online dalam meningkatkan kesehatan mental selama Pandemi covid19. Eksperimental desain yang digunakan adalah one-group pre and posttest design. Penelitian dilakukan online pada 19 Agustus 2020, melalui Platform Google Meet.
b. Subjek Penelitian
Sebanyak 36 mata pelajaran terisi melakukan pretest dan mengikuti online psikoedukasi tentang manajemen diri kesehatan mental selama pandemi. Kemudian 32 peserta mengisi post-test. NS jumlah akhir subjek penelitian yang terlibat pada analisis akhir sebanyak 31 rakyat. Rincian subjek penelitian dari setiap tahap analisis dapat dilihat pada Gambar 1. Subyek penelitian akhir terdiri dari 2 pria dan 29 wanita berusia 17 hingga 57 tahun (Mean = 37,193, SD = 12,31) dengan junior latar belakang pendidikan SMA/SMK (49,4%), S1 (38,7%), S2 (6,5%), dan S3 (6,5%).
c. Analisis Data
Nilai pretest dan posttest dari 31 mata pelajaran terakhir yang menyelesaikan keduanya pengukuran kemudian dianalisis. NS Analisis dilakukan dengan menggunakan pasangan uji-t sampel menggunakan SPSS versi 20 perangkat lunak.
Evaluasi efektivitas penyediaan psikoedukasi manajemen diri kesehatan mental online dilakukan keluar dengan menguji pretest dan posttest hasil. Selain itu, peneliti juga meminta subjek untuk menulis kualitatif evaluasi tertulis terkait dengan yang diberikan psikoedukasi online.
Berdasarkan hasil pengukuran pretest dan posttest, pemberian psikoedukasi kesehatan jiwa swakelola selama masa pandemi COVID-19 yang terdiri dari materi tentang: (1) tantangan dan sisi lain pandemi, (2) kesehatan mental dengan mengelola emosi positif, (3) mengelola harapan, (4) mengelola makna hidup, dan (5) perhatian meningkatkan emosi positif peserta secara signifikan.
Berdasarkan hasil pengukuran sebelum dan sesudah psikoedukasi swakelola kesehatan jiwa dapat disimpulkan bahwa pemberian psikoedukasi swakelola kesehatan jiwa secara signifikan dapat meningkatkan emosi positif peserta. Secara kualitatif berdasarkan evaluasi tertulis terhadap subjek, pemberian psikoedukasi membantu subjek menghadapi masalah psikologis dengan lebih baik selama pandemi COVID-19.
Kegiatan ini dapat dilakukan rutin karena dianggap bermanfaat bagi peserta pelatihan. Selanjutnya, pertemuan dapat dibagi menjadi beberapa pertemuan untuk membahas materi lebih dalam.
Donker, T., Griffiths, K. M., Cuijpers, P., & Christensen, H. (2009) Psychoeducation for depression, anxiety and psychological distress: A meta-analysis. BMC Medicine, 7, 1–9. https://doi.org/10.1186/1741-7015-7-79
Lingkungan Hidup
Salah satu momok terbesar di zaman kita adalah polusi udara, karena tidak hanya dampaknya terhadap perubahan iklim tetapi juga dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan individu karena meningkatnya morbiditas dan mortalitas. Ada banyak polutan yang menjadi faktor utama timbulnya penyakit pada manusia. Diantaranya, Particulate Matter (PM), partikel yang bervariasi tetapi berdiameter sangat kecil, menembus sistem pernapasan melalui inhalasi, menyebabkan penyakit pernapasan dan kardiovaskular, disfungsi sistem reproduksi dan sistem saraf pusat, dan kanker.
Terlepas dari kenyataan bahwa ozon di stratosfer memainkan peran protektif terhadap iradiasi ultraviolet, itu berbahaya ketika dalam konsentrasi tinggi di permukaan tanah, juga mempengaruhi sistem pernapasan dan kardiovaskular.
Selanjutnya, nitrogen oksida, sulfur dioksida, Volatile Organic Compounds (VOCs), dioksin, dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) semuanya dianggap sebagai polutan udara yang berbahaya bagi manusia. Karbon monoksida bahkan dapat memicu keracunan langsung ketika dihirup dalam jumlah tinggi. Logam berat seperti timbal, ketika diserap ke dalam tubuh manusia, dapat menyebabkan keracunan langsung atau keracunan kronis, tergantung pada paparannya.
Penyakit yang timbul dari zat-zat tersebut di atas terutama meliputi gangguan pernapasan seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), asma, bronkiolitis, serta kanker paru-paru, penyakit kardiovaskular, gangguan sistem saraf pusat, dan penyakit kulit.
Tidak kalah penting, perubahan iklim akibat pencemaran lingkungan mempengaruhi distribusi geografis banyak penyakit menular, seperti halnya bencana alam. Satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah melalui kesadaran publik ditambah dengan pendekatan multidisiplin oleh para ahli ilmiah; organisasi nasional dan internasional harus mengatasi munculnya ancaman ini dan mengusulkan solusi yang berkelanjutan.
Sejarah
Sejarah dan Pendidikan Sejarah adalah suatu disiplin ilmu yang setara dengan disiplin ilmu yang lain. Pelajaran ini berusaha untuk mencapai suatu tujuan yaitu tujuan pendidikan nasional yang di dalamnya terkandung aspek-aspek kognitif dan afektif yang mampu mengembangkan kecakapan, kreativitas, mandiri serta bertanggung jawab.
Di dalam sejarah, manusia menjadi fokus sentral. karena manusia merupakan subjek sekaligus sebagai objek dari suatu kajian yang telah dilakukan (terjadi, peristiwa) yang dialami oleh manusia baik individu maupun kelompok masyarakat. Peristiwa yang terjadi yang dialami oleh manusia pada masa lampau dapat berupa jejak-jejak peninggalan bukti-bukti yang menyangkut kehidupan masyarakat manusia.
Pendidikan sejarah di masa mendatang harus dapat mempersiapkan siswa untuk kehidupan yang dikuasai oleh arus informasi yang begitu beragam dalam tingkat accessibility yang luas dan kecepatan yang tinggi.
Artikel Ilmiah dalam Bahasa Inggris
Selain menggunakan bahasa Indonesia, beberapa artikel dibuat dengan bahasa Inggris untuk tujuan tertentu.
Misalnya, seperti di perguruan tinggi, mahasiswa tingkat akhir harus membuat ringkasan skripsi atau abstrak yang dibuat dalam bahasa Inggris sebagai syarat ujian.
Kamu bisa pelajari dan mengunduh file pdf contoh artikel ilmiah dalam bahasa Inggris di bawah ini.